Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

IBD tugas individu puisi manusia dengan manusia

Cinta Dalam Hati Tak mampu banyak berkata Cukup hati yang kujadikan sandera Hingga mata dan lidah kelu merana Sampai hati cinta membuatku menderita Rindu memuncak Menara kesunyian menjulang membelah langit pertemuan Dalam harapan dan doa Diantara sebalik rinai perjumpaan Ada harapan dalam indah kebersamaan Dalam diam kusimpan cinta dalam hati Yang tak seorangpun dapat mengerti Bahwa ini cinta yang kujaga tetap suci Bukan sekadar ingin memiliki Nun jauh diatas sana Tuhan menuliskan cerita - cerita hidup manusia Tentang dunia, cinta, dan kematian Dalam hati, kusimpan asa Kau, adalah tokoh pendamping dalam coretan takdir Tuhan Masih ingat pertama kita berjumpa Tak perlu indah pada pandangan pertama Bahkan seperti biasa tanpa makna Namun waktu membuat segalanya terlihat jelas Kau, terlalu sayang untuk aku biarkan

IBD kelompok tradisi pernikahan jawa

Gambar
1. Budaya dan adat istiadat      Kebudayaan dan adat istiadat Suku Jawa di Jawa Timur bagian barat menerima banyak pengaruh dari Jawa Tengahan, sehingga kawasan ini dikenal sebagai Mataraman; menunjukkan bahwa kawasan tersebut dulunya merupakan daerah kekuasaan Kesultanan Mataram. Daerah tersebut meliputi eks-Karesidenan Madiun (Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan), eks-Karesidenan Kediri (Kediri, Tulungagung, Blitar, Trenggalek, Nganjuk) dan sebagian Bojonegoro. Seperti halnya di Jawa Tengah, wayang kulit dan ketoprak cukup populer di kawasan ini.       Kawasan pesisir barat Jawa Timur banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Islam. Kawasan ini mencakup wilayah Tuban, Lamongan, dan Gresik. Dahulu pesisir utara Jawa Timur merupakan daerah masuknya dan pusat perkembangan agama Islam. Lima dari sembilan anggota walisongo dimakamkan di kawasan ini.       Di kawasan eks-Karesidenan Surabaya (termasuk Sidoarjo, Mojokerto, dan Jombang) dan Malang, memilik